16 September 2012

Menulis


aku menulis disaat lidah dan bibir tak mampu lagi berkompromi untuk menerjemahkan sebuah rasa yang terjajah didalam jiwa
aku menulis karena mungkin dengan ini hati dan nyawaku bisa sedikit bernyanyi
aku menulis karena ribuan kosakata terbelenggu dalam kalbu dan akan aku keluarkan satu persatu ke tetesan tintaku.
aku menulis karena syaraf motorikku yang belum membeku,yang masih meraba-raba yang mana racun yang mana madu
akumenulis  untukmu langit biru, untukmu para serdadu, untukmu hati merah jambu
aku menulis disaat pikiranku mulai mual dan aku memuntahkannya begitu saja dengan jiwa sebagai senapan dan pena sebagai pelurunya.
aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat di terjemahkan oleh kosakata dan lidah