30 September 2012

Depan pintu yang tertutup

“Cita-citaku sederhana. Cuma punya kedai kopi kecil, ada toko bukunya, ada ruang kecil buat muter film dan diskusi. Pasti akan seru.” katanya lewat chat fb.

“Cita-cita semua orang yang pernah baca Filosofi Kopi Dee Lestari tuh.” kataku :)

“Oh ya? Padahal aku belum baca bukunya.”

“Baca deh. Ada banyak cerita seru tentang macam-macam. Persahabatan, perselingkuhan, patah hati, cinta sejenis, bahkan ada juga tentang kecoa, dan tentang hal paling ngetrend belakangan ini.”

“Hal paling ngetrend apa?”

“Tebak dulu. Pokoknya hal paling ngetrend belakangan ini.”

“Hmm.. hubungan yg gak jelas?” :P

“Seratus buat kamu.”

“Hahaha..”

“Dua sahabat sejak lama, cewek-cowok. Cowoknya jatuh cinta, ceweknya menanti cowok lain. Mereka berantem dan diem-dieman sampai setahun, lalu...”

“Udah ah. Jangan diterusin. Biar aku baca bukunya sendiri ntar.”

“Okey.”

“Ngomongin ini memang nggak ada habisnya. Tepatnya semua yang berhubungan dengan cinta. Nggak akan ada habisnya.”

“itu bukan cinta.”

“Lalu?”

“Ngarep bertepuk sebelah tangan.”

“Oh well. oh ya ... Tadi dia meneleponku lagi. Dia minta maaf. Dia bilang kalau dia menyesal.”

“Dan kamu masih saja memaafkan dia?”

“Iya. Karena aku mencintai dia.”

“Dan dia tidak mencintai kamu.”

“Dan aku tidak mencintai kamu.” :P

“Ayolah. Dia tidak mencintai kamu. Coba ingat kapan terakhir kali dia membuat kamu tersenyum. Hitung, bandingin dengan saat dia menyakiti kamu dan membuat kamu menangis. Lebih banyak mana?”

“Cinta bukan cuma masalah hitung-hitungan kok.”

“Ngapain kamu bertahan dengan orang yang jelas-jelas cuma membuat kamu sakit hati?”

“Ngapain kamu bertahan di depan pintu yang jelas-jelas tertutup?”

“Hey! Dia tidak mencintai kamu.”

“Aku ulang. Aku tidak mencintai kamu. Sudahlah. Nggak ada gunanya ini diterusin. Aku mau tidur, Selamat tidur.Nite.”

*dia log out* . . aku masih terjaga semalaman.:)