23 Oktober 2012

PERNAH

Kau pernah mengucapkan sesuatu kepadaku dengan tersenyum, tetapi dengan tidak jujur.

Kau pernah memelukku dengan erat, tapi ketika itu bukan aku yang kau ingat.

kau pernah menciumku sampai aku terbangun, namun kau juga pernah mengingat dirinya, sampai kau tertidur.

Kau pernah menyisipkan namaku sebagai nama emailmu, namun kau menggunakan namanya, sebagai passwordnya.

kau pernah mengajakku makan malam di tempat favorit ” kalian “.

Aku pernah menuliskanmu dengan menangis, tapi kau membacanya dengan tertawa.

Kau pernah tertawa denganku, namun ketika itu kau sedang mengingat senyum seseorang.

Kau pernah melukis wajahku, sambil membayangkan wajah seseorang sebelum aku.

kau pernah mengatakan kau mencintaiku di telingaku, namun ketika itu kau sedang merindukan seseorang di hatimu.

Sidoarjo, 23 Oktober 2012 (Pernah?)